Jagung adalah salah satu tanaman dengan penggunaan kadar air yang sedang, pentingnya peran air yang di pakai itu berkisar sektar 400-500 mm (FAO 2021). Namun demikian tanaman jagung sering sekali terkendala karena tidak tersedianya air pada waktu yang dibutuhkan. Sementara itu, dengan tertundanya waktu tanam yang dapat menyebabkan terjadinya kekurangan air pada masa pertumbuhan dan pada masa pembentukan bijinya. Oleh karena itu sangat dibutuhkan pengelolaan udara pada tanaman Jagung.
Tujuan dari pengelolaan air ini antara lain adalah yaitu, Efisiensi biaya pada penggunaan air, efisiensi untuk Penggunaan dan produksi tanaman yang tinggi, tercapainya keinginan penggunaan air, hingga pemerataan penggunaan air.
Pola tanaman Berdasakan Tingkat Ketersediaan air
Penanaman jagunng biasanya ditanam pada lahan kering hingga lahan sawah. Drainase pada lahan sangat diperlukan untuk mempercepat tumbuhan pada jagung setelah panen padi.
BACA JUGA DISINI : Mengenal Tanaman Rosella dan manfaat serta cara menanamnya
Keterbatasan penggunaan air pada masa pertumbuhan jagung ini sangat berpengaruh pada produksi. Untuk priode pertumbuhannya membutuhkan pengairan bagian menjadi bebrapa bagian yaitu Pada pertumbuhan awal penanaman (15-25 Hari), Fase Vegetatif (30-40 hari), Masa pembungaan (15-20 hari), masa pengisian biji (35-45 hari), hingga masa pengisian biji (35-45 hari), hingga masa pembekuan 10-25 hari.
Hasil Peneliltian Membuktikan bahwa tanaman jagun ini lebih tahan dengan kekurangan udara (fase 1) pada fase pematangan. Penurunan hasil panen yang dialami petani terjadi karena berkurangnya penggunaan air pada masa pembungaan.
Pemberian Air di Pertanaman
Pengairan tanaman dalam dalam kondisi yang cukup setelah dilakukannya penanaman, lahan sebaiknya diairi. Hal ini ditujukan agar menjaga perkembangan tanaman dengan baik. Maka dengan itu untuk menghasilkan tanaman dan hasil yang maksimal kita harus memenuhi kadar air yang diperlukan oleh tanaman itu sendiri.
Dan dengan kita mempertimbankan tingkat Evapotranspirasi Potepnsial (ETP) dalam saluran irigasi. Untuk pemberian air pada masa Vegetatif dapat dikurangi. Dengan irigasi yang tepat waktu dan tepat jumlah maka akan mendapatkan hasil jagung 6-9 t/ha (Kadar air 10-13%).
Metode Pemberian Air
Pada tahun 1986 Linsly dan Fransini membagikan metode pembagian air dan pentingnya peran pada tanaman jagung yaitu diantara lain :
- Model Genangan
- Model Alur
- Model bawah permukaan
- Model pancaran
- Model tetes
Dari berbagai model pembagian air tersebut metode alur yang paling banyak diterapkan dalam penanaman jagung.
BACA JUGA DISINI : Suami Tidak Tau Istri Ditangkap Polisi Karena Live Sambil Bugil